Minggu, 22 November 2009

DADONG SANDAT

Judul Novel : Dadong Sandat
Penulis : Sunaryo Basuki Ks
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan : Kedua, Juli 2000
Tebal : 210 hlm.
Fenomena leak yang kerap dihubungkan oleh budaya bali di anngap hal yang paling menakutkan dan mengerikan bagi orang yang mempercayai fenomena tersebut. Fenomena inilah yang di ceritakan dalam novel yang berjudul Dadong Sandat.
Novel ini bercerita tentang kisah seoarang penjual bunga sandat yang biasa di panggil oleh masyarakat Singaraja, Bali dengan Dadong Sandat. Masyarakat Singaraja masih sangat percaya dengan leak. Cerita bermula ketika ngurah gede anak pratama dan tia sakit dan kecang kejang ketika Dadong Sandat melihat dan mengajak Ngurah Gede bercanda seusai Daong Sandat memetik sawo yang ada di samping kiri pekarangan rumah pratama dari sinilah pratama menganggap bahwa Dadong Sandat dukun leak.
Keesokan paginya pratama pergi menuju ngurah agung yang berada diluar kota singaraja untuk meminta pertolongan. Kemudian ngurah agung mengetahui ciri ciri siapa yang hendak mengerjai ngurah agung. Hampir semua cerita serta sugesti Ngurah Agung mengarah pada Dadong Sandat padahal Ngurah Agung tidak menyebut nama Dadong Sandat. Namun perasaan partama mengatakan bahwa Dadong Sandat telah mengerjai anaknya karena masyarakat sekitar Singaraja mengatakan kepada partama bahwa dialah dukun leak yang sering mengerjai orang orang termasuk anaknya.
Di pagi harinya rumah Ngurah Gede dikunjungi oleh Gung Biang teman ibunya sewaktu SMEA yang kemudian menginap di rumah partama dan selalu menghabiskan waktunya untuk menggendong Ngurah Gede. Ketika sore menyapa Gung Biangg meminta izin untuk menginap semalam di rumah partama dan partama mengizinkannya.
Keesokan paginya timbul niat jahat partama untuk mengerjai Dadong Sandat dengan melumuri oli pohon sawo yang ada disamping kiri pekarangan rumahnya agar Dadong Sandat jatuh. Namun sebelum Dadong Sandat datang kerumahnya dan meminta izin untuk memetik sawo. Partama berencana untuk kembali meminta petunjug kepada Ngurah Gede apa yang ia harus lakukan karena Dadong Sandat terus mendatangi rumahnya untuk memetik sawo. Setelah bee semedi cukup lama akhirnya Ngurah Gede mengatakan bahwa orang yang mengerjai Ngurah Gede akan segera meminta maaf kepada partama.
Partama kembali rumah dan akhirnya Dadong Sandat datang dan meminta izin untuk memetik sawo namun karena Dadong sandat tidak meminta maaf padanya Partama menjadi marah dan tanpa berkata apa apa dia masuk ke dalam rumah namun Dadong Sandat hanya tersenyum kemudian menaiki pohon sawo. Di dalam rumah partama menemui Tia istrinya, dan mengatakan bahwa Dasong sandat tidak meminta maaf padanya namun istrinya mencoba untuk menenangkan suaminya dan berkata munngkin Dadong Sandat akan meminta maaf setelah ia selesai memetik sawo. Tapi ia menganggap permintaan maaf itu akan terlambat karena yang akan terjadi adalah Dadong Sandat akan terjatuh. Tiba tiba dari depan rumah Partama mendengar teriakan Gung Biang yang nafasnya terengah-engah namun dialah yang mengucapkan permintaan maaf kepada partama dia mengakui dialah yang mengerjai Ngurah Gede karena dia ingin membalas dendam kepada partama yang sudah merebut Tia yang kini menjadi istri Partama. Partama tidak bereaksi apa apa atas pengakuan Gung Biang yang ia pikirkan adalah Dadong Sandat yang akan terjatuh dari pohon sawo yang telah ia lumuri oli dan akhirnya hal ia takuti terjadi Dadong terjatuh dan terpelanting dari atas pohon.
Partama sangat menyesali perbuatannya dan merasa semua adalah kesalahannya kini permintaan maaf yang ia tunggu dari mulut Dadong Sandat akhirnya keluar dari mulut Partama sendiri.